Berbagai perubahan atau evolusi konsep pemasaran pada era produksi, era penjualan, era konsep pemasaran dan era relasi pelanggan.
Konsep pemasaran
mengalami berbagai perubahan atau evolusi empat kali yaitu :
1) Era Produksi
Sampai awal tahun
1900-an, Eropa pertama kali memulai perjuangan mereka untuk bertahan hidup di
Amerika. Mereka mempunyai filosofi umum bisnis yaitu “produksi sebanyak
mungkin, karena ada pasar yang tidak terbatas”. Dengan kapabilitas produksi
yang terbatas dan banyaknya permintaan
untuk produk-produk pada jama itu, filosofi yang seperti ini logis dan
menguntungkan. Para pemilik bisnis kebanyakan adalah petani, tukang kayu, dan
pekerja dagang. Kebutuhan diperlukan lebih banyak pada kapasitas produktif,
sehingga tujuan bisnis berpusat pada produksi. Ini penting pada saat itu karena
sebagian besar barang dibeli segera setelah barang tersedia. Kebutuhan pemasaran
yang terbesar adalah distribusi dan penyimpanan.
2) Era Penjualan
Pada tahun 1920-an,
bisnis berkembang menggunakan teknik produksi masal. Kapasitas produksi sering
kali melebihi permintaan pasar. Oleh karena itu, filosofi bisnis bergeser dari
penekanan pada produksi di era produksi menjadi penekanan pada penjualan di era
penjualan ini. Perusahaan banyak mendorong kegiatan penjualan dan periklanan
untuk mendorong pelanggan untuk membeli produk yang telah tersedia di pasar
atau menawarkan layanan pascapenjualan. Pada era penjualan ini, kegiatan
pemasaran yang paling penting adalah penjualan personal dan periklanan.
3) Era Konsep Pemasaran
Setelah perang
dunia kedua yang berakhir tahun 1945, permintaan terhadap produk dan jasa
berpindah ke para prajurit yang memulai karier baru dan mulai memperbaiki
kondisi keluarganya. Masa setelah perang ini sering disebut sebagai the baby boom, di mana angka kelahiran
meningkat yang diikuti dengan kemampuan membelanjakan uangnya. Menurut Nickels,
era konsep pemasaran ini memiliki tiga bagian, yaitu :
a.
Orientasi
pelanggan, dengan menemukan hal yang pelanggan inginkan dan harus disediakan
untuk mereka;
b.
Orientasi
pelayanan, dengan meyakinkan bahwa semua orang dalam organisasi memiliki tujuan
yang sama, yaitu kepuasan pelanggan yang harus bersifat menyeluruh dan
terintegrasi dalam usaha organisasi atau perusahaan;
c.
Orientasi
keuntungan, yaitu orientasi bahwa produk dan jasa yang dibeli tersebut
memberikan keuntungan bagi organisasi dan memungkinkan organisasi tetap survive, berkembang, dan mampu melayani
lebih banyak lagi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Era pemasaran
ini mendorong perusahaan untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan pelanggan, berbagi informasi ke
seluruh perusahaan, dan membangun hubungan jangka panjang dengan para
pelanggan. Komunikasi merupakan elemen utama dalam mengembangkan strategi untuk
mengembangkan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Joshi membedakan konsep
penjualan dan pemasaran seperti Tabel berikut ini :
Perbedaan Penjualan dan Pemasaran
Penjualan Pemasaran Menekankan pada produk Menekankan pada pelanggan Penjualan merupakan motif utama Kepuasan kepada pelanggan adalah motif utama Produksi terlebih dahulu, kemudian melakukan penjualan tanpa
memperhatikan kebutuhan pelanggan Kebutuhan pelanggan diketahui terlebih dahulu, kemudian melakukan
menempatkan produk ke pasar untuk dijual dan mendapatkan laba Orientasi pada internal perusahaan Orientasi pada pasar eksternal Kebutuhan perusahaan merupakan motif Kebutuhan pelangan merupakan motif Biaya akan menentukan harga Pelanggan menentukan harga, harga menentukan biaya Penjualan memandang pelanggan sebagai hubungan terakhir dalam bisnis Pemasaran memandang pelanggan sebagai semua tujuan bisnis Penjualan merupakan kegiatan mengubah barang menjadi kas Pemasaran merupakan kegiatan mengubah kebutuhan pelanggan menjadi
produk
4) Era Relasi Pelanggan
di tahun
1990, manajer memperluas konsep pemasaran dengan mangadopsi konsep pengelolaan
hubungan dengan pelanggan. Pengelolaan hubungan dengan pelanggan merupakan
proses pembelajaran sebanyak mungkin mengenai pelanggan dan mengerjakan segala
sesuatu yang dapat dilakukan untuk memuaskan pelanggan bahkan melebihi harapan
pelanggan dengan barang dan jasa yang ada dari waktu ke waktu. Kepuasan pelanggan
ini diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Pada era hubungan dengan
pelanggan ini perusahaan dituntut untuk membuka komunikasi secara luas dengan
pelanggan, baik melalui web site, telepon, fax, e-mail, maupun kontak personal
langsung dengan pelanggan.
Komentar
Posting Komentar